Oleh:
Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti, M.Pd
Rektor IKIP Siliwangi/Ketua ICMI Orda Kota Cimahi
Kota Cimahi merupakan Kota yang berada di antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Kota Cimahi memiliki luas wilayah sekitar 42,43 km² yang memiliki ketinggian antara 685 meter di titik terendah hingga 1.040 meter di titik tertinggi, yang merupakan bagian dari lereng Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Burangrang. Berdasarkan perkiraan tahun 2023, Cimahi memiliki populasi sekitar 590.782 jiwa. Kota ini memiliki kepadatan penduduk sekitar 14.000 jiwa per km² yang tersebar di tiga kecamatan yang dan lima belas kelurahan.
Dengan karakteristik geografis dan demografis seperti itu, Kota Cimahi memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan, sehingga menjadi kota yang memiliki keunikan tersendiri yaitu:
Kota Agamis
Cimahi dapat menjadi kota agamis yaitu kota yang memiliki kehidupan sosial dan budaya yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Kehidupan Religius yang kuat,Fasilitas Keagamaan yang Lengkap,Pendidikan Agama yang baik, Perayaan Hari Besar Agama diselenggarakan dengan meriah dan penuh makna, dengan melibatkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat.
Dan norma dan nilai agama yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum, adat istiadat, dan etika sosial dikembangkan dengan baik
Untuk menjadikan Cimahi sebagai kota agamis, pemerintah kota bisa mengambil beberapa langkah strategis:
Membangun dan memperkuat fasilitas keagamaan dimana pemerintah kota menyediakan dan merawat tempat ibadah yang memadai seperti masjid, gereja, pura, dan wihara. Selain itu, memastikan akses yang mudah dan nyaman bagi masyarakat untuk beribadah.
Mengadakan program pendidikan agama dimana pemerintah kota menyelenggarakan program pendidikan agama di sekolah-sekolah, serta mendukung lembaga pendidikan agama seperti pesantren, seminari, dan madrasah. Memberikan pelatihan bagi guru agama untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Mengadakan Kegiatan Keagamaan dimana pemerintah kota mengorganisir acara dan kegiatan keagamaan secara rutin, seperti pengajian, seminar, diskusi, dan perayaan hari besar agama serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Mendorong Kehidupan Religius di lingkungan Masyarakat, dmana pemerintah kota mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar mereka, seperti kelompok pengajian, karang taruna, dan komunitas keagamaan lainnya.
Mensosialisasikan Nilai-nilai Agama diman pemerintah kota melakukan kampanye dan sosialisasi nilai-nilai agama melalui media massa, seperti radio, televisi, dan media sosial. Menyebarkan pesan-pesan positif yang mempromosikan toleransi, kerukunan, dan saling menghargai antarumat beragama.
Mendukung Kegiatan Sosial Keagamaan, dimana pemerintah kota Mendukung kegiatan sosial yang berbasis keagamaan, seperti bakti sosial, program kemanusiaan, dan bantuan kepada kaum dhuafa. Hal ini akan memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian antarwarga.
Menciptakan Kebijakan yang Mendukung Kehidupan Keagamaan, dimana pemerintah kota membuat kebijakan yang mendukung praktik keagamaan, seperti izin cuti untuk perayaan hari besar agama, perlindungan terhadap tempat ibadah, dan pengaturan kawasan tanpa rokok di sekitar tempat ibadah.
Kota Edukatif
Kota Cimahi juga berpotensi menjadi kota edukatif yaitu kota yang memberikan prioritas tinggi pada pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, yang miliki karakteristik sebagai berikut:
Akses Pendidikan yang Luas, dengan adanya banyak lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi yang berkualitas dan mudah diakses oleh masyarakat.
Fasilitas Pendidikan yang Lengkap: Memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, seperti perpustakaan, laboratorium, pusat riset, dan teknologi pendidikan modern.
c. Program Pendidikan dan Pelatihan: Menyediakan berbagai program pendidikan formal dan informal, pelatihan keterampilan, serta workshop dan seminar yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi masyarakat.
Lingkungan yang Mendukung Pembelajaran: Menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran, seperti ruang-ruang publik yang ramah pendidikan, taman baca, dan ruang kreatif.
Kerjasama dengan Institusi Pendidikan: Bekerjasama dengan berbagai institusi pendidikan, baik lokal maupun internasional, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akses terhadap ilmu pengetahuan.
Komunitas Pembelajar: Memiliki komunitas yang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar, seperti kelompok studi, forum diskusi, dan komunitas pembelajar.
Teknologi dan Inovasi dalam Pendidikan: Menggunakan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan, seperti e-learning, smart classrooms, dan aplikasi pendidikan.
Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pendidikan, baik sebagai peserta didik, tenaga pendidik, maupun pemangku kepentingan.
Kota yang Bebas Narkotika
Kota yang bebas narkotika adalah kota yang memiliki lingkungan dan masyarakat yang tidak terpengaruh oleh penyalahgunaan dan peredaran narkotika. Untuk mencapai status ini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjadikan kota bebas narkotika
Edukasi dan Penyuluhan, dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya narkotika dan dampaknya terhadap kesehatan dan kehidupan sosial. Program penyuluhan ini bisa dilakukan di sekolah-sekolah, komunitas, dan tempat kerja.
Menerapkan program pencegahan penyalahgunaan narkotika, termasuk kampanye anti-narkotika, pengawasan ketat terhadap peredaran narkotika, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga diri dari pengaruh narkotika.
Menyediakan fasilitas rehabilitasi yang memadai bagi pecandu narkotika untuk membantu mereka pulih dan kembali ke masyarakat. Program rehabilitasi ini harus mencakup dukungan medis, psikologis, dan sosial.
Menguatkan penegakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan dan peredaran narkotika dengan memberikan sanksi yang tegas. Kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat penting dalam upaya ini.
Membangun kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan lembaga keagamaan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencegahan dan penanggulangan narkotika.
Menggalakkan kegiatan positif dan produktif di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengalihkan perhatian dari narkotika. Kegiatan ini bisa berupa olahraga, seni, budaya, dan keterampilan lainnya.
Dengan menjadikan Cimahi sebagai kota yang agamis, edukatif, dan bebas narkotika, kota ini akan mengalami berbagai dampak positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh:
Peningkatan Kualitas Hidup; Dengan pendidikan yang berkualitas dan lingkungan yang mendukung pembelajaran, masyarakat akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup mereka.
Masyarakat yang Sehat dan Produktif: Dengan bebas narkotika, masyarakat akan lebih sehat secara fisik dan mental. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi beban ekonomi akibat penyalahgunaan narkotika.
Kehidupan Sosial yang Harmonis: Dengan nilai-nilai agama yang kuat, masyarakat akan hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan memiliki etika sosial yang baik. Ini akan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Kemajuan Ekonomi: Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan inovatif, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing kota Cimahi.
Lingkungan yang Aman dan Tenteram: Dengan bebas narkotika dan adanya nilai-nilai agama yang kuat, tingkat kejahatan dan masalah sosial akan berkurang, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram bagi seluruh warga.
Peningkatan Citra Kota: Kota Cimahi akan dikenal sebagai kota yang peduli terhadap pendidikan, kesehatan, dan nilai-nilai moral. Hal ini akan meningkatkan citra positif kota dan menarik minat investor, wisatawan, dan penduduk baru.
