Dalam semangat peringatan 80 tahun Indonesia merdeka, Badan Narkotika Nasional Cimahi bersama Forum Puri Cipageran Indah 1 mendeklarasikan Smart Garden yang terletak di Puri Cipageran Indah 1 Cimahi sebagai Taman Hutan Kota BERSINAR. Yang didalamnya terdapat perpustakaan, studio TV Harmoni, tempat perniagaan terbatas dan tempat meeting poin kegiatan kolaboratif dan secretariat Kampung Cendekia
Deklarasi dilaksanakan setelah upacara 17 Agustus 2025 Forum Puri Cipageran Indah, yang diikuti oleh para pedagang, pengunjung, perwakilan mahasiswa IKIP Siliwangi, UNIGA, Siswa SMK, RA Ar-Rahman Ketua RW dan tokoh Masyarakat, Forum Taman Baca Cimahi, Satgas Kampung Siaga Bencana Cipageran serta warga dan diliput oleh TV Harmoni.
Deklarasi ini menegaskan komitmen kolektif untuk menjadikan ruang publik sebagai benteng pencegahan penyalahgunaan narkotika melalui pendidikan, pemberdayaan komunitas, dan kolaborasi program lintas sektor dari unsur pemerintah, akademisi, komunitas, unsur bisnis dan media dalam kolaborasi bersama menghadapi ancaman bangsa yaitu Narkotika

Deklarasi ini dilaksanakan secara langsung oleh Kepala BNN Kota Cimahi, Letkol CPM Yulius Amra, S.H., bersama Dr. Eki Baihaki, M.Si, ketua Forum Puri Cipageran Indah 1, yang juga merupakan Dosen Pascasarjana UNPAS sekaligus Sekjen Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Narkotika Jawa Barat selaku mitra stretegis BNN Jawa Barat.
Sejak tahun 2023, Smart Garden telah menjadi ruang publik kolaboratif dalam program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika). Upaya ini terwujud berkat sinergi BNN Kota Cimahi, akademisi UNPAS dan IKIP Siliwangi, ICMI orda Cimahi, Artipena Jawa Barat, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) serta media TV Harmoni.

Dengan hadirnya Taman Hutan Kota BERSINAR, warga Cimahi meneguhkan komitmen kolektifnya untuk merawat lingkungan, menanamkan nilai kebangsaan, dan melindungi generasi dari bahaya narkotika.
Deklarasi BERSINAR patut diapresiasi karena menegaskan prinsip bahwa pencegahan adalah pekerjaan kolektif. Masalah narkotika bukan hanya tanggung BNN dan pemerintah juga tanggung jawab ; keluarga, sekolah, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan media. Smart Garden adalah contoh kolaboratif tempat bertemunya aktor penggerak program P4GN dalam skala lokal.
Narkotika bukan sekadar persoalan hukum atau kesehatan. Ia adalah ancaman multidimensi yang merusak moral, akal, jiwa, dan masa depan sebuah bangsa. Jika dilihat dari perspektif agama dan pendidikan, bahaya narkotika semakin jelas: ia menggerus fondasi iman dan merusak sistem pembelajaran generasi muda.

Dalam Islam, narkotika dipandang serupa dengan khamr yang diharamkan karena melemahkan kesadaran, merusak akal, dan menjerumuskan pada perbuatan sia-sia. Al-Qur’an menegaskan:
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, berhala, dan undian panah adalah perbuatan keji dari perbuatan setan. Maka jauhilah agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90)
Narkotika menjauhkan manusia dari fungsi tertinggi akal sebagai alat untuk berpikir jernih dan mengenal Allah. Ia juga menimbulkan kerusakan sosial: hilangnya tanggung jawab keluarga, meningkatnya kriminalitas, dan rapuhnya ikatan komunitas. Dari perspektif agama, menjauhi narkotika bukan hanya kewajiban moral, tapi juga bentuk ibadah: menjaga akal, jiwa, dan masyarakat (ḥifẓ al-‘aql dan ḥifẓ al-nafs) yang termasuk dalam tujuan utama syariat (maqāṣid al-syarī‘ah).

Dalam perspektif pendidikan, narkotika adalah antitesis dari cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru, orang tua, dan lembaga pendidikan bukan hanya bertugas mengajar, tetapi juga membangun resilience (daya tahan) agar peserta didik memiliki benteng moral, spiritual, dan keterampilan sosial untuk menolak narkotika
Dari perspektif agama, narkotika merusak iman dan akal; dari perspektif pendidikan, ia menghancurkan masa depan generasi. Keduanya bertemu dalam satu kesimpulan: narkotika adalah musuh kemanusiaan. Maka, pencegahan narkotika harus menjadi gerakan kolektif—di rumah, sekolah, kampus, masjid, hingga ruang public dan tanggung jawab kita semua.